top of page

#BatikIndonesia Batik Alternatif Pakaian Resmi Internasional Setara Jas ?

  • Yuni Saptaria
  • Oct 7, 2016
  • 3 min read

sumber gambar :https://produsenkainbatik.wordpress.com/2014/07/07/grosir-kain-batik-jarik-online-di-yogyakarta/#jp-carousel-169

Batik sebuah mahakarya warisan nenek moyang kita yang mengalami metamorfosis dari yang awalnya hanya digunakan oleh kaum kerajaan kini sudah digunakan oleh semua kalangan, baik dari kalangan bawah, menengah, maupun kalangan elit. Jenisnya pun kini beragam, yang awalnya hanya di tulis menggunakan canting atau malam, sekarang pun ada batik yang dicap yang kemudian disebut batik cap dan ada pula yang di cetak menggunakan mesin yang disebut batik cetak. Semua transformasi ini terjadi akibat perubahan zaman, yang menuntut masyarakat untuk cerdas, inovatif dan kreatif dalam menjaga kelestarian batik tanpa harus melukai nilai tradisi dan filosofis dari batik itu sendiri.


Sebelum terjadinya era inovasi batik, batik dianggaap kuno oleh sebagian orang. Namun semua itu terkikis ketika banyak masyarakat yang peduli akan batik ini, mereka membuat inovasi-inovasi yang membuat batik kini menjadi pakaian yang dipakai oleh semua kalangan baik dari anak-anak hingga orang dewasa, dari rakyat kecil hingga pejabat.


Batik pun kini menjelma menjadi pakaian multifungsi bagi rakyat Indonesia. Dipakai untuk bekerja dikantor, dipakai untuk menuntut ilmu di Sekolah, dipakai untuk menghadiri acara pernikahan, bahkan juga digunakan oleh para desainer untuk melakukan acara fashion show. Hal tersebut tak lepas dari upaya melestarikan batik dan mempertahankan penghargaan yang di berikan UNESCO (United Nation Educational Scientific And Cultural Organitation) terhadap mahakarya warisan nenek moyang kita ini. Yang menjadikan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non bendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity). Yang diberikan pada tanggal 02 Oktober 2009.


Prestasi yang sangat membanggakan bagi kita sebagai bangsa Indonesia, namun dengan adanya prestasi ini kita seharusnya jangan cepat berpuas diri dan berbangga diri.Batik masih bisa menorehkan prestasi lainya. masih banyak cara agar batik lebih mendunia, dan dikenal seluruh warga di seluruh belahan dunia seperti layaknya jas yang sejak dari zaman dahulu menjadi pakaian resmi internasional.

Sumber gambar : https://www.merdeka.com/peristiwa/5-cerita-jokowi-ingin-gantikan-jas-dengan-batik-asli-indonesia.html

Bahkan dilihat dari kondisi saat ini, batik memiliki peluang untuk menjadi pakaian internasional setara dengan jas. Kondisi ini dilihat dari, pemanasan global yang terus menghantui bumi ini. Suhu bumi yang terus meningkat tidak sejalan dengan pakaian jas yang terasa panas digunakan, karena ketebalanya. Apalagi oleh masyarakat yang tinggal di Negara-negara tropis dan Negara-negara yang mempunyai suhu yang dibilang cukup tinggi. Hal ini pun sejalan dengan teori umum yang mengatakan bahwa terbentuknya kebudayaan karena adanya proses timbal-balik dan saling mempengaruhi antara manusia dengan lingkungan. Artinya jenis bahan dan ketebalan pakaian yang digunakan oleh manusia dalam konteks budaya disesuaikan dengan kondisi lingkungannya.


Sedangkan batik, adalah pakain simpel dan terasa tidak panas ketika dipakai dan memiliki nilai kesenian di ukiran motifnya menjadikan jas mempunyai peluang menjadi alternatif pakaian internasional setara jas. Untuk merealisasikan ini di butuhkan kerjasama di semua kalangan baik pemerintah Pemerintah sebagai regulator dan pembuat kebijakan dengan masukan dari masyarakat diharapkan membuat konsep dan strategi.


Banyak cara yang dapat dilakukan untuk merealisasikan harapan ini, yang paling awal dilakukan adalah di Negara kita terlebih dahulu, dimana para pegawai kantoran atau Pejabat Pemerintahan yang biasanya memakai jas untuk bekerja atau menghadiri acara, agar mau memmbiasakan memakai batik, sehingga apabila ini sudah menjadi kebiasaan di Negara Kita, bukan tidak mungkin bisa menular ke Negara-Negara lainya.


Untuk mengepakan sayap batik di penjuru dunia bisa dilakukan dengan cara sering diadakanya sosialisasi batik disetiap Negara melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Materi sosialsiasi bisa menjelaskan bahwa batik itu merupakan budaya yang diwariskan untuk masyarakt dunia, batik itu sangat simple dan dingin ketika dipakai, atau materi yang menjelaskan keindahan seni yang terdapat dalam lukisan batik. Bisa pula dengan para desainer Indonesia yang mengadakan Fashion Show untuk memperkenalkan batik, atau juga dengan pameran batik yang bekerja sama dengan pakain tradisional lain di dunia, seperti kimono di Jepang, atau hanbok asal Korea Selatan. Dengan sering diadakan hal-hal tersebut bukan tidak mungkin batik dapat diterima oleh masyarakat dunia dan menyadari bahwa batik merupakan pakaian simple dingin tapi memiliki keindahan nilai seni yang memukau.

Comments


Donate with PayPal

Also Featured In

    Like what you read? Donate now and help me provide fresh news and analysis for my readers   

© 2023 by "This Just In". Proudly created with Wix.com

bottom of page